Banyak diatara kita mungkin bertanya-tanya bagaimana saya dapat
mempersiapkan dana kebutuhan kesehatan baik untuk berobat jalan maupun
untuk rawat inap. Memang belum banyak artikel mengenai ini, biasanya
anda akan langsung membeli produk asuransi jiwa yang sudah ada tambahan
asuransi kesehatan didalamnya atau dikenal dengan riders.
Masih
kondisi yang belum mengerti akhirnya kita setuju untuk membeli produk
asuransi tambahan penyakit kritis. Tujuannya memang baik untuk
melindungi jika kita terserang penyakit kritis, namun sesungguhnya kita
harus lebih bijak untuk mengetahui apakah kita perlu membeli asuransi
tambahan itu. Sementara biaya untuk membeli asuransi tambahan tersebut
juga tidak murah.
Memang perlu diketahui khusus untuk biaya
kesehatan besarnya adalah sangat bervariasi sampai saat ini masih tidak
ada acuan yang jelas, sebagai contoh adalah penyakit Jantung (salah satu
penyakit termahal) seseorang yang mengalami penyempitan pembuluh darah
pada titik tertentu dan harus dilakukan operasi jantung dengan tujuan
mengembalikan besaran dari pembuluh darah tersebut, berdasarkan data
tahun 2011 yang didapat dari klien kami, biaya rata-rata untuk penyakit
tersebut adalah berada pada kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 30 juta
per harinya, biaya tersebut sudah termasuk biaya operasi jantung
(kondisi standar tanpa komplikasi), ruang rawat inap (tergantung kelas),
biaya kunjungan dokter, biaya obat pada saat rawat inap, biaya periksa
atau kontrol kesehatah (darah, urine, dll) serta biaya peralatan
kesehatan lain yang dibutuhkan diantaranya adalah oksigen, dll.
Pembaca
yang bijak kisaran biaya untuk biaya kesehatan pada kasus diatas memang
sangat besar, secara sederhana biaya tersebut tinggal dikalikan jumlah
hari sang pasien melakukan rawat inap dirumah sakit. Nah kembali lagi
berdasarkan data dari beberapa klien kami bahwa jumlah hari untuk kasus
diatas berkisar antara 10 hingga 20 hari, bisa anda bayangkan berapa
dana yang diperlukan? Amat besar tentunya. Lalu bagaimana dengan
penyakit lain? Kanker, paru-paru dan yang lainnya? Nah sekali lagi
memang ternyata belum ada acuan yang pas untuk memperkirakan biaya
kesehatan.
Harus Objektif
Berdasarkan
fakta tersebut maka mutlak dibutuhkan persiapan biaya kesehatan secara
optimal khususnya biaya pada saat kita beada diusia produktif maupun
ketika kita memasuki usia pensiun. Untuk itu marilah kita persiapkan
secara objektif, dalam hal ini jangan mudah terpengaruh oleh bujuk rayu
agen penjual.
Berikut adalah kiat-kiat untuk mempersiapkan biaya kesehatan:
Biaya kesehatan harus dipersiapkan jauh sebelum penyakit datang, lebih
awal lebih baik! Siapkan sejak anda mulai bekerja. Mengapa? Karena biaya
ini jika tidak terpakai secara signifikan dapat merupakan cadangan
biaya kesehatan anda dengan jumlah yang cukup besar pada saat anda
memasuki usia pensiun kelak di umur 55 tahun. Jadi jangan terlambat
dalam hal mempersiapkan biaya kesehatan.
Berbicara biaya
kesehatan pada usia kerja atau usia produktif, ada dua hal yang harus
anda perhatikan, pertama anda mutlak memiliki asuransi kesehatan
(melakukan transfer resiko jika terjadi sakit dan rawat inap) dan kedua
anda wajib melakukan investasi kesehatan dalam bentuk reksa dana untuk
persiapan menutupi kekurangan dari asuransi kesehatan jika terjadi rawat
inap.
Adapun konsep dasar dalam mempersiapkan biaya kesehatan adalah:
1. Membeli asuransi kesehatan sebelum sakit, di usia yang masih muda;
2. Di usia muda, beli program asuransi kesehatan rawat inap denga premi yang paling rendah;
3. Masukan dana investasi kesehatan pada reksa dana dengan jumlah
investasi yang harus meningkat setiap tahunnya, dimulai dengan angka
peningkatan 10 persen pertahun.
Untuk lebih jelasnya biaya kesehatan dapat dipilah sesuai dengan usia sebagai berikut:
• Kisaran usia produktif awal yakni: 21 hingga 30 tahun maka:
1. Pilih asuransi kesehatan rawat inap dengan premi termurah, anda
tidak dianjurkan membeli perlindungan tambahan untuk asuransi penyakit
kritis. Mengapa demikian?, karena asuransi penyakit kritis ini memiliki
besaran premi tambahan yang tidak sedikit. Untuk kisaran usia ini
kemungkinan rawat inap di rumah sakit sangat kecil, kecuali bagi mereka
yang mempunyai penyakit bawaan atapun turunan dari keluarga, misalkan
penyakit asma, diabetes, dll. Perlu dicatat bahwa untuk penyakit
tertentu yang bersifat bawaan dari keluarga biasanya asuransi kesehatan
memerlukan periode waktu tertentu untuk dapat mengcovernya, misalkan 6
bulan hingga 1 tahun sejak polis asuransi terbit;
2. Lakukan
investasi untuk kesehatan yang bersifat tambahan pada reksa dana (diluar
asuransi kesehatan). Berapa besarnya? Untuk usia 21 s/d 30 tahun dapat
dimulai dengan Rp 150.000 hingga Rp 250.000 setiap bulannya dan lakukan
peningkatan investasi sebesar 10 persen pertahunnya. Jika ini anda
lakukan, dengan asumsi yield reksa dana 15 persen pertahun maka:
a. Dalam kurun waktu 5 tahun dana berada dalam kisaran Rp 15,7 juta hingga Rp 26,2 juta
b. Dalam kurun waktu 10 tahun dana berada dalam kisaran Rp 58,6 juta hingga Rp 97,7 juta
c. Dalam kurun waktu 25 tahun dana berada dalam kisaran Rp 975,7 juta hingga Rp 1,6 milyar
3.
Jika anda telah memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan
untuk rawat inap dari perusahaan maka anda tidak perlu mempersiapkan
asuransi kesehatan tambahan.;
4. Pengecualian bagi yang memiliki
penyakit bawaan keluarga semisal diabetes, paru-paru dsb., dapat membeli
asuransi jiwa yang memiliki program terminal illness, mengenai ini silahkan baca artikel ini hingga selesai, akan dijelaskan nanti.
• Kisaran usia produktif 31 hingga 40 tahun
1. Anda tetap disarankan untuk melanjutkan program asuransi kesehatan
yang telah ada dengan proteksi rawat inap sedikit lebih mahal, mengapa?
Karena pada kisaran ini peluang anda sakit dan dirawat di rumah sakit
adalah lebih besar jika dibandingkan dengan periode usia sebelumnya.
2.
Besar investasi untuk kesehatan pada reksa dana berada dalam kisaran Rp
400.000 hingga Rp 650.000 setiap bulannya. Peningkatan investasi tetap
sebesar 10 persen setiap tahun, dengan demikian:
a. Dalam kurun waktu 5 tahun pertumbuhan dana akan bertambah berada dalam kisaran Rp 42 juta hingga Rp 68,3 juta;
b. Dalam kurun waktu 10 tahun maka pertumbuhan dana terus bertambah berada dalam kisaran Rp 156 juta hingga Rp 254 juta;
3.
Jika anda telah memiliki jaminan kesehatan dari perusahaan, maka anda
tetap tidak disarankan untuk membeli asuransi kesehatan tambahan;
4. Yang anda perlukan hanyalah penambahan investasi kesehatan pada reksa dana (jika keuangan memungkinkan tentunya);
5. Namun bagi yang memiliki penyakit bawaan anda tetap dianjurkan untuk
menjalankan sesuai dengan pengecualian butir 4 (kisaran usia 21 hingga
30 tahun) diatas.
• Kisaran usia produktif 41 hingga 55 tahun
1.
Anda wajib untuk melanjutkan program asuransi kesehatan yang telah ada
dengan proteksi rawat inap minimal pada kelas menengah, mengapa? Karena
pada kisaran ini peluang anda sakit dan dirawat di rumah sakit adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan periode usia sebelumnya.
2.
Besar investasi kesehatan pada reksa dana berada dalam kisaran Rp 1 juta
hingga Rp 1,6 juta setiap bulannya. Peningkatan investasi cukup sebesar
7 persen setiap tahun, mengapa demikian? Karena kami berasumsi dana
kesehatan sudah terbentuk pada periode sebelumnya.
3. Jika anda
telah memiliki jaminan kesehatan dari perusahaan, maka pada periode usia
ini anda boleh untuk membeli asuransi kesehatan tambahan, dengan
catatan tanyakan pada perusahaan asuransi yang baru apakah klaim dapat
terbayar 100 persen meskipun telah memiliki asuransi kesehatan yang
lain.
4. Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli asuransi
penyakit kritis. Pada umumnya jenis asuransi ini dapat anda tempelkan
atau tambahkan di asuransi jiwa. Berbicara asuransi jiwa anda juga dapat
memilih produk yang memiliki terminal illness yakni sebuah
program untuk uang pertanggungan yang akan dibayar ketika tertanggung
mengalami sakit yang menurut medis peluang hidupnya tidak lebih dari 12
(dua belas) bulan. Dalam kondisi itu sebagian uang pertanggungan akan
dibayarkan meski tertanggung masih hidup. Uang dari asuransi ini pun
dapat digunakan untuk biaya kesehatan tentunya. Sebagai informasi
diantara kedua jenis asuransi penyakit kritis dibandingkan dengan
asuransi terminal illness, besar premi yang termurah umumnya ada diasuransi terminal illness.
Demikian
pembaca, pada dasarnya kita mutlak untuk memilah produk asuransi
kesehatan dan asuransi jiwa yang sesuai dengan usia kita agar kelak pada
saat pensiun kita tetap memiliki dana kesehatan yang cukup besar karena
pada usia tersebut justru dana kesehatan amat dibutuhkan. Jadi hindari over invest pada usia produktif dengan salah membeli asuransi kesehatan yang sesungguhnya tidak begitu diperlukan pada usia muda.
(sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/14/07082337/Mempersiapkan.Biaya.Kesehatan.Secara.Optimal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar