Rabu, 21 November 2012

[Resensi Film] TED

Genre : Komedi
Tanggal Rilis Perdana : 29 Juni 2012 (US)
MPAA Rating : Dewasa
Studio : Universal Pictures
Sutradara : Seth MacFarlane
Produser : Scott Stuber, John Jacobs, Seth MacFarlane,
Jason Clark, Wellesley Wild
Penulis Naskah : Seth MacFarlane, Alec Sulkin,
Wellesley Wild
Pemain : Mark Wahlberg, Seth MacFarlane, Mila Kunis, Giovanni
Ribisi, Jessica Stroup, Joel McHale, Patrick Warburton,
Laura Vandervoort, Melissa Ordway, Aedin Mincks
Durasi : 106 menit
Negara Asal : United states
Bahasa : Inggris
Biaya : 50-65 juta dollar
Box office : 500 juta dollar

Film TED merupakan sebuah racikan jeli komedi vulgar. John Bennett, bocah berusia 8 tahun, girang bukan kepalang mendapat kado Natal sebuah boneka teddy bear. Boneka yang hampir seukuran badannya itu dapat mengeluarkan suara “I love you” jika dipeluk erat. Maka seharian itu dia bermain dengan Ted, demikian dia beri nama teddy bear-nya, dan bolak-balik memeluknya.
Menjelang tidur, John berdoa agar Ted benar-benar bisa bicara, supaya mereka dapat berteman akrab. Dan di saat bersamaan, sebuah bintang jatuh melewati langit di atas rumahnya. Keesokan paginya, Ted benar-benar bisa bicara. Dia mengatakan kalimat pertamanya kepada John, “good morning.” Segera teddy bear “hidup” ini jadi headline di mana- mana. Dia jadi selebriti instan, dan diundang sebagai bintang tamu di berbagai acara televisi.
Kemudian melompat 27 tahun kemudian. John (Mark Wahlberg) sudah dewasa, demikian pula Ted (diisisuarakan Seth MacFarlane). Suara mereka kini sama-sama berat. John sekarang laki-laki dewasa berusia 35 tahun, punya pekerjaan, apartemen, pacar, dan teman teddy bear. Teddy bear yang dulunya bulat menggemaskan itu sekarang jorok, suka bicara cabul, dan kerjanya tiap hari hanya duduk di sofa sambil mengisap bong. John dan Ted masih punya hobi yang sama sejak mereka masih kecil dulu, yakni nonton film Flash Gordon.
Boneka dan John yang ‘nempel terus’ ini membuat pacarnya, Lori (Mila Kunis) kesal karena John tak akan bisa dewasa, padahal usianya sudah 35 tahun. John juga jadi tak punya visi ke depan di bidang karier. Dia bisa dengan enteng minta izin pulang cepat dari kantor dengan alasan Lori kecelakaan, padahal John pergi ke pesta yang digelar Ted.
Puncaknya ketika BonekaTed membawa pulang empat PSK jalanan dan salah seorang PSK buang kotoran di karpet. Lori habis kesabaran. Dia memberi ultimatum agar John memilih antara dirinya atau Ted yang akan tinggal di apartemen itu bersama John. Dan dimulailah twist film ini melalui serangkaian momen menyentuh antara John yang berjuang keras agar bisa dewasa dengan cara menjauhkan Ted, dan BonekaTed yang tak bisa berpisah dari John, serta Lori yang pada dasarnya sayang terhadap keduanya.
Mengapa kita bisa jatuh cinta pada Ted? Idenya sederhana, tentang pria dewasa yang tak juga beranjak dari dunia kanak-kanaknya. Berserakan banyolan vulgar tentang narkoba, istilah rasis , kinky sex, dan dunia showbiz, karenanya Ted pasang rating R (Restricted) yang artinya penonton di bawah 17 tahun harus ditemani orang tua atau orang dewasa.
Namun MacFarlane tidak lantas jadi lupa diri dan membuat banyolan “maksa”. Ketika sebuah adegan jika saja “dilepas” akan membuat penonton terpingkal-pingkal, sutradara ini menahannya dan cukup puas hanya mendapat seulas senyum. Tapi lihat, dia jeli menggali humor di celah yang lain. Norah Jones, penyanyi “sopan” yang tampil sebagai cameo, bisa diberi dialog, “You were actually pretty good for a bear with no penis.” Di tangan MacFarlane, teddy bear bisa menjadi boneka yang lucu sekaligus kasar. Kepribadian Ted yang vulgar dan banyaknya dialog tabu justru menghindarkan film ini dari terjerumus ke dalam film-film tipikal tentang persahabatan dan komedi romantis.
Kesimpulannya walaupun film ini dipenuh dengan kelucuan dan humor tapi ada unsur-unsur pelajaran yang dapat dipetik dalam film ini. Yakni, bagaimana kita harus menepati janji. Jangan meremehkan sebuah janji. Belajar bersikap mengambil keputusan. Serta kesetiakawan harus dipupuk. Inilah intisari yang saya dapatkan saat menyaksikan film bergenre komedi ini. Anda tidak akan kecewa menyaksikannya film ini. Apalagi dari segi plot (alur cerita) begitu teratur sekali dari awal hingga akhir membuat yang menonton film ini akan terkagum-kagum.

Referensi:
en.wikipedia.org/wiki/Ted_(film)
http://komunikasia.net/resensi-2/film/film-ted-sebuah-racikan-jeli-komedi-vulgar

1 komentar:


  1. kawan,Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi
    Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang
    untuk setiap kategori. link
    http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
    jangan lupa juga yaaa untuk memasang rss studentsite ,terimakasih..

    BalasHapus