Kamis, 05 Januari 2012

Pegawai Vs Pengusaha

“Menjadi pegawai itu tidak bebas, Saudara-saudara” , seru seorang pembicara dalam sebuah seminar yang pernah saya ikuti. Seminar tersebut bertemakan “How to be Entrepreneur”. Beliau mengatakan bahwa dengan menjadi seorang pengusaha, kita dapat bebas dari segi waktu maupun finacial. Dengan memiliki bisnis sendiri, kita dapat mengatur waktu yang kita miliki dan tidak melulu harus dikantor dari pagi sampai sore atau malam. Uang yang kita peroleh pun bukan berasal dari gaji per bulan tapi dari penghasilan sehari-hari jadi jika menginginkan suatu barang tidak perlu menunggu sampai awal bulan. Jauh didalam pikiran saya mengakui bahwa menjadi seorang pengusaha tentu saja sangat mengasikkan namun tetap saja mengandung resiko tersendiri.

Dalam kesempatan yang lain, seorang yang tua berkata bahwa menjadi seorang pegawai adalah suatu hal yang mengasikkan, karena tidak mengandung resiko apapun. Dengan penghasilan yang pasti setiap bulannya membuat pekerjaan sebagai pegawai memiliki nilai lebih dibandingkan menjadi pegawai. Beliau juga menambahkan bahwa selain memiliki penghasilan yang pasti setiap bulannya, seringnya sebuah perusahaan akan memberi tunjungan untuk para pegawainya dari yang sederhana seperti kesehatan sampai yang bersifat mewah seperti tunjangan rumah. Pikir punya pikir tentu saja menjadi seorang pegawai adalah sebuah pilihan yang mengasikkan karena memiliki penghasilan yang tetap. Benar-benar luar biasa bukan menjadi seorang pegawai ? Namun dengan menjadi pegawai tentu saja tidak memiliki kebebasan waktu, kita akan selalu dituntut untuk hadir dikantor setiap harinya selama 8 jan dan bahkan bersiap untuk lembur sekalipun.

Apapun pilihannya tentu saja akan memiliki resiko tersendiri. Sebagai seorang pegawai kita dituntut untuk selalu hadir setiap harinya, siap untuk dihajar atasan jika melakukan kesalahan namun semalas-malasnya seorang karyawan tentu saja tetap dibayar. Berlainan dengan seorang pengusaha yang selalu harus berpikir cepat dan taktis dalam bertindak, namun tentu saja memiliki penghasilan dan waktu yang lebih bervariasi.

Biarkan diri kita sendiri yang memilih mana yang terbaik untuk hidup kita, tidak ada yang melarang untuk menjadi seorang pegawai atau menjadi seorang pengusaha. Tentu saja masing-masing pilihan mengandung kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri. Berusahalah untuk menerima apapun yang Anda lakukan hari ini dan sadarilah apa yang menjadi tanggung jawab Anda. Jikalau Anda sangat ingin memperbesar pendapatan Anda, mengapa Anda tidak mencoba untuk memilih keduanya ?

(Sumber kaskus.us)

1 komentar:

  1. Menurut saya sih enakan jadi pengusaha, krn dengan demikian maka kita dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja di Indonesia dan menambahkan jumlah pengusaha agar menjadi 2% dari penduduk Indonesia

    BalasHapus